• Home
    • Kuliner
    • Wisata
    • Artikel
    • INSPIRATIF
    • Unik

    Catatan Evalina

    Hari-Hari Ceria Bersama Anak Pertama, Menyenangkan dan Melelahkan, Tetapi Tetap Membahagiakan!

    October 21, 2019 in Artikel
    Mendapatkan anak pertama yang cantik, berwajah bulat, dan lucu, serasa menghapuskan rasa lelah yang dirasakan pada saat mengandungnya.  Yang tertinggal adalah pemulihan kembali setelah operasi caesar.
    Ibu dan bayi
    Sumber: iconO.com, Pexels.com


    Pemulihan setelah operasi caesar dan belajar untuk mengasuh anak sendiri

    Masa pemulihan

    Setelah operasi caesar, saya harus belajar kembali, belajar untuk berbaring menghadap kanan, belajar berbaring menghadap kiri, belajar untuk duduk.  Bagi orang yang sehat, semua hal tersebut dapat dilakukan dengan mudah.  Namun, bagi seorang ibu yang baru beberapa hari melakukan operasi caesar?  Hal itu merupakan perjuangan yang cukup berat!  Namun, jika tidak berlatih, maka luka jahit bekas operasi akan menjadi kaku, tentunya akan menyulitkan ibu untuk bergerak.  Hal ini karena luka operasi berada pada daerah lipatan di bawah perut!

    Setelah bisa duduk dengan baik, maka saya pun mulai belajar berjalan dan mandi sendiri.  Hal yang awalnya agak sulit dilakukan, tetapi harus saya latih terus, agar terbiasa! Saya pun mulai berlatih berjalan, dari jendela rumah sakit di lantai 3, terlihatlah lalu lintas jalan yang dipenuhi oleh mobil yang tak pernah berhenti.  Wow, ternyata begitulah aktivitas saya sehari-hari ketika masih sibuk bekerja, termasuk salah satu dari memadati arus lalu lintas ini!

    Untuk mengisi waktu, saya juga berjalan-jalan ke kamar bayi untuk melihat bayi-bayi yang berada disana, yang salah satunya bayi cantik kami.  Pada masa ini mulailah mencoba untuk lebih mendekatkan diri dengan bayi kami, serta lebih memperhatikan tentang perawatan bayi.  Di rumah sakit, bayi lebih banyak dirawat oleh perawat bayi, sambil saya berusaha untuk memulihkan kesehatan diri.
    Tibalah waktunya untuk pulang ke rumah, sebelumnya perawat menanyakan, apakah bayi saya akan dikhitan dan ditindik?  Setelah membicarakan hal tersebut dengan suami, maka suami pun menyetujui hal tersebut.   Setelah selesai, maka kami pun bersiap pulang bersama kakak ipar.  Disepakati untuk sementara kami akan tinggal di rumah mertua dahulu, sampai kondisi memungkinkan.  Tempat tidur bayi sudah disiapkan di kamar yang akan kami tempati di bagian depan rumah mertua.
    Terbiasa tidur di ruangan perawatan di rumah sakit, agak membingungkan bagi saya ketika tinggal di rumah mertua, sehingga perlu penyesuaian diri kembali, terlebih dengan kehadiran bayi kami.  Di malam hari, bayi kami bangun setiap jam sekali untuk minum ASI (Air Susu Ibu), yang berarti berkurangnya waktu istirahat saya sebagai ibu.  Esok paginya, tiba waktunya memandikan Rahmi, namun suami dengan sigap memandikan puteri kami untuk pertama kalinya.  Saat itu, saya masih merasa takut dan khawatir jatuh, kalau memandikan Rahmi.

    Merawat anak pertama yang baru lahir dan penyesuaian diri di rumah mertua

    Saya perhatikan cara suami memandikan Rahmi dengan seksama, tentunya saya tidak dapat mengandalkan suami selamanya, bukan?  Sedangkan membersihkan tali pusat Rahmi serta memakaikan popok dan baju, saya lakukan sendiri.  Ternyata ada masalah baru, saya terbiasa sarapan di pagi hari, sebelum pukul 7 pagi, apalagi harus memberikan ASI agak sering, tentunya membuat cepat lapar.  Sedangkan mertua terbiasa sarapan pagi pukul 8 pagi, aduh perut saya jadi terasa perih, mau sarapan lebih dulu, nggak enak dengan mertua!
    Begitu juga dengan saatnya makan siang, mertua terbiasa makan siang pukul 1 siang, tetapi saya sudah lapar pada pukul 12 siang.  Hal seperti ini sangat mengganggu bagi saya, karena harus menahan lapar, sementara jadual menyusui agak sering, karena Rahmi sering merasa lapar.  Ketika suami pulang bekerja, maka saya utarakan hal tersebut.  Sebagai solusi, maka suami menyimpan makanan di kamar, agar dapat saya makan, menjelang saatnya jadual makan bersama, selesailah satu masalah, tanpa menjadi masalah besar!
    Tinggal di rumah mertua, maka saya harus menyesuaikan diri dengan kebiasaan yang ada.  Karena ketika malam, saya sering bergadang untuk memberikan ASI kepada Rahmi, tentunya pada saat pagi hari, saya menjadi mengantuk.  Suami pun meminta saya, pada saat pagi hari untuk keluar sebentar dan ikut nimbrung menonton TV bersama mertua sejenak, dan jika Rahmi menangis bisa kembali ke kamar untuk beristirahat.
    Setelah memberikan ASI ke Rahmi, saya pun berbaring sejenak, rasanya nyaman dapat berbaring sejenak, karena bayi cantik ini rewel hanya ketika haus, popoknya basah, karena buang air kecil (BAK) atau buang air besar (BAB), atau pun ketika mengantuk, selebihnya dengan tenang dia pun tertidur.  Tali pusat Rahmi lepas pada saat ia berumur 11 hari, pada saat itu pula ia diajarkan untuk tengkurap.  Namun, ketika di letakkan dalam posisi tengkurap, dengan segera dia membalikkan dirinya ke posisi telentang sambil menangis. 
    Pakdenya yang melihat hal itu menggeleng-gelengkan kepala, sambil bilang.”Wah, ini anak pasti keras kepala!” Saya yang ikut melihat polah Rahmi, ikut tertawa, karena dia berhasil membalikkan tubuhnya dengan usahanya sendiri!  Rahmi tidak suka digendong dalam posisi tidur, ia akan menangis, tetapi ia akan senang digendong dalam posisi berdiri!  Pada saat itu, ia akan menegakkan kepalanya!  Wah, dia benar-benar sudah mau melihat dunia luas!  Matanya akan memandang tajam ke orang yang ada di sekitarnya, seperti benar-benar ingin mengenal orang di sekitarnya!
    Rahmi juga bayi yang tak sabaran (tentu saja, dia kan, masih bayi?), terlebih kalau lagi haus, tak peduli kalau bundanya masih belum siap memberikan ASI, ia akan menangis keras!  Seringkali ketika ia sudah dimandikan, dan sedang dipakaikan popok dan bajunya, ia buang air kecil dan membasahi popok dan bajunya kembali.  Terpaksa saya mengulang urutan memakaikan baju dan popok padanya, akibatnya, waktu pemberian ASI pun tertunda, wow, ia akan menangis keras sekali!  Alhamdulillah tidak ada komentar dari mertua, karena tangisan Rahmi ini!  Kalau tidak, tentunya saya akan stress sekali!
    Mungkin masa inilah yang rentan dihadapi oleh ibu menyusui sebagai ‘baby blues’.  Masa ketika ibu muda lelah mengurus bayinya yang baru lahir, tetapi kurang dukungan dari suami, serta keluarganya, bahkan di ‘nyinyiri’ oleh orang di sekitarnya.
    Suami dan keluarga selalu mendukung saya, hal ini yang diperlukan oleh ibu yang baru memiliki bayi. Sehingga ‘ibu baru’ dapat mengatasi rasa lelahnya, dengan rasa bahagia memiliki anak yang mendominasi.  Yah, rasa syukur dan bahagia, tentunya dapat mengatasi rasa lelah, terlebih bayi sangat tergantung kepada ibunya, apapun yang terjadi!
    Rahmi sangat rentan kalau dibawa keluar rumah, ia akan masuk angin dan mencret-mencret, bingung juga saya, teringat pada saat hamil, saya sering menderita masuk angin.  Kami jadi jarang mengajak Rahmi keluar rumah berjalan-jalan, kalau pun keluar rumah, ia akan diberikan pakaian yang tertutup agar tidak masuk angin!
    Sampai suatu saat, Rahmi diajak renang ke sebuah sports center, saya sebagai ibunya cukup waswas, khawatir ia akan masuk angin lagi.  Maka sebelum renang, saya oleskan minyak tawon ke seluruh tubuhnya!  Jadilah, Rahmi berbau khas minyak Tawon!  Alhamdulillah, esoknya Rahmi tak lagi masuk angin!

    #Blogjadibuku
    #Day7

    0
    19 Comments
    Previous Masa Kehamilan Anak Pertama Sungguh Mendebarkan! Pengertian dan Kerjasama dari Pasangan Sangat Diperlukan
    Next Kehamilan Anak yang Kedua, Hadiah yang Tak Terduga!

    Related Posts

    Mengapa Pernikahan Harus Dirancang? Inilah Tips Memilih...

    7 Tips Memilih Jurusan di Perguruan Tinggi

    Google, Womenwill, dan Pelatihan Digital Bagi Wanita UK...

    Reader Interactions

    Comments

    1. Ria Nugroho says

      October 31, 2019 at 7:36 am

      jadi inget pertama tinggal sama mertua juga merasa sungkan kalau makan duluan, tapi sekarang mah makan sesuka hati aja mau jam berapa aja hehehe. Anak pertama memiliki kenangan sekali ya mba 😀 berbeda dengan anak kedua dan seterusnya

      Reply
    2. Kanianingsih says

      October 31, 2019 at 9:11 am

      wah anak pertama ya mba, tentu pengalaman yg luar biasa menyenangkan ya walau cape. lahiran di RS mana mba? Kalo saya ko ngga ditawari khitan dan tindik ya sama RS? apa karena bayi saya sakit kuning dan dirawat ya? jadinya bayi saya ngga ditindik sampe sekarang udah 7 bulan. sayanya udah cape bolak balik RS nya . gpp deh nanti pakai hijab kan

      Reply
    3. Nathalia DP says

      October 31, 2019 at 3:10 pm

      Hehe, iya mbak, selain makan utama, busui itu mending stok camilan juga, apalagi ada jadwal makan sama mertua gitu… Saya aja yang enggak ada jadwal sama siapa2 kadang suka telat makan… Gara-gara menyusui lah, gara-gara bayi rewel lah… Supaya enggak pusing, sambil diganjel cemilan dulu…

      Reply
    4. Okti Li says

      October 31, 2019 at 4:49 pm

      Sehat selalu ya Rahmi sayang…
      Saya juga baru punya anak satu. Jadi masih bisa merasakan semua perasaan Mbak itu. Hehehe… maklum ya anak pertama itu bawaannya gimanaa… Gitu…

      Reply
    5. Melia says

      November 1, 2019 at 3:30 am

      Semangat mom… Aku dulu juga pernah lahiran dirumah mertua. Dan rasanya tu sebaik apapun mertua kita tetep aja ada rasa nggak enaknya. Kitanya lagi kikuk dengan tanggung jawab baru, dengan kondisi tubuh yang nggak fit eh masih harus menyesuaikan ini itu sama mertua. Semoga semua segera terlewati ya mom.. semangatttt

      Reply
    6. Intan Daswan says

      November 1, 2019 at 11:25 am

      Meskipun lelah, tapi pasti senang dan seru ya punya anak pertama. Semuanya serba belajar. Sama kayak saya dulu Mbak, pas baru punya anak pertama, tinggal di rumah mertua, jadi harus menyesuaikan juga :).

      Reply
    7. Akarui Cha says

      November 1, 2019 at 11:18 pm

      Sehat selalu ya Dek Rahmi. Duh bahagianya.

      Kalau saya Mba, entah kenapa, sungkan tinggal sama mertua. Awal melahirkan malah pindah ke rumah orangtua saya.

      Reply
    8. Siti Hairul Dayah/ catatansiemak says

      November 2, 2019 at 1:56 am

      Anak pertama itu memang kebahagiaan yang luar biasa ya untuk keluarga. Rasanya happy terus meskipun capek

      Reply
    9. Sapti nurul hidayati says

      November 3, 2019 at 4:36 am

      Selamat mbak, untuk kelahiran putrinya. Punya anak apalagi yg pertama pasti terkesan bgt dengan pengalamannya.. Aku dulu yang belajarnya agak lama cara memandikannya. Soalnya masih takut2 gitu…

      Reply
    10. Dee_Arif says

      November 3, 2019 at 1:36 pm

      Menjadi ibu baru rasanya nano nano ya mbak..

      Tapi semua perjalanan itu akan terasa membahagiakan saat kita biaa melihat wajah anak

      Reply
    11. Nia K. Haryanto says

      November 4, 2019 at 2:22 am

      Baca-baca ini jadi inget masa-masa baru punya anak 1, 17 tahun lalu. Duh, masa-masa melelahkan namun menyenangkan. Sehat-sehat ya bunda dan anaknya 🙂

      Reply
    12. lendyagasshi says

      November 4, 2019 at 5:00 am

      MashaAllah~
      Seneng banget…ada sang pelipur lara.
      Salut banget perjuangan para Ibu saat hamil, melahirkan hingga membesarkan.
      Pasti banyak kisah yang akan diukir di blog ini yaa…ke depannya bersama si cantik, Rahmi.

      Barakallahu fiikum~

      Reply
    13. Komi Kendy says

      November 4, 2019 at 5:24 am

      Bahagia sekali ya mom pengalaman pertama menjadi ibu. Mulai dari hamil, proses persalinan yg mendebarkan hingga sensasi pasca melahirkan. Sangat beruntung ada support dan perhatian dari suami serta mertua

      Reply
    14. Rizka Edmanda says

      November 4, 2019 at 6:24 am

      bahagia banget ya Mom jadi Ibu, sehat selalu ya Buat Mom dan ananda

      Reply
    15. Seftinaqurnia says

      November 4, 2019 at 3:25 pm

      Menjadi ibu baru memang membutuhkan tenaga yang super ya mba apalagi kalo setelah melahirkan sesar dan jahitan belum kering perlu tenaga yang lebih lagi

      Reply
    16. www.umidah.com says

      November 4, 2019 at 8:41 pm

      Kok aku jadi ingat saat melahirkan anak pertamaku. Menjadi orang tua baru dan belajar beradaptasi dengan peran baru juga yac bun…

      Reply
    17. Tika Samosir says

      November 5, 2019 at 4:54 am

      Rumah juga serasa berwarna dengan kehadiran anak ya mba. Aku lagi menunggu sang buah hati juga. Excited banget pastinya bermain dengan anak.

      Reply
    18. Qoty Intan Zulnida says

      November 6, 2019 at 2:49 am

      Pengalaman mengurus anak pertama memang merupakan pengalaman yang amat berkesan ya mbak, tak terlupakan… rasanya nano-nano deh apalagi kalo tinggal di rumah mertuaa…

      Reply
    19. Rani Provitasari says

      November 6, 2019 at 4:35 am

      anak pertama memang selalu menjadi awalan ya, belajar banyak hal juga saat memiliki anak pertama.

      Reply

    Leave a Reply to Nathalia DP Cancel reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Primary Sidebar

    Recent Posts

    • Review Stay di Dar Al Eiman Royal Hotel di Makkah Bersama Jamaah Razek
    • Review Umrah bersama Rombongan Razek Stay di Al Nokhba Royal Inn Hotel di Kota Madinah
    • Review Umrah Bersama Rombongan Razek Menggunakan Saudia Airlines Awal Tahun 2020
    • Ilham Habibie pada Wisuda STT Bandung ke-14: Ekonomi di Masa Mendatang Harus Mengandalkan Inovasi
    • Bangkrutnya Bisnis Kuliner yang Dimiliki, Berusaha Bangkit Kembali, serta Mendampingi Anak Meningkatkan Prestasinya

    Recent Comments

    • Dyah on 13 Jenis Burung Langka Ini Ada di Jakarta, Lho! Di Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk, yuk, Kita Kunjungi!
    • Siska Dwyta on 13 Jenis Burung Langka Ini Ada di Jakarta, Lho! Di Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk, yuk, Kita Kunjungi!
    • Irena Faisal on 13 Jenis Burung Langka Ini Ada di Jakarta, Lho! Di Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk, yuk, Kita Kunjungi!
    • misdar murni on 13 Jenis Burung Langka Ini Ada di Jakarta, Lho! Di Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk, yuk, Kita Kunjungi!
    • Arif Rudiantoro on 13 Jenis Burung Langka Ini Ada di Jakarta, Lho! Di Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk, yuk, Kita Kunjungi!

    Archives

    • March 2020
    • February 2020
    • January 2020
    • November 2019
    • October 2019
    • September 2019
    • July 2019
    • June 2019
    • May 2019
    • April 2019
    • May 2018
    • February 2018
    • October 2017
    • September 2017
    • January 2017
    • December 2016

    Categories

    • Artikel
    • INSPIRATIF
    • Kuliner
    • Uncategorized
    • Unik
    • Wisata

    Meta

    • Log in
    • Entries feed
    • Comments feed
    • WordPress.org
    This error message is only visible to WordPress admins

    Error: No connected account.

    Please go to the Instagram Feed settings page to connect an account.

    Copyright © 2021 Catatan Evalina · Theme by SheShoppes